Senin, 23 Mei 2016

lingkunganmakromikro


MANAJEMEN PEMASARAN
LINGKUNGAN PEMASARAN





KELOMPOK I
NAMA :
ANDRIYANA SUFI
NI LUH SUKRAENI
WIDYA MAELANI
ARABIA
ABDUL HAFIS





SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI  AMM
MATARAM


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua. Penulis membuat makalah ini dari kumpulan buku, dan internet sebagai pedoman membuat makalah.
            Keberhasilan bagi pemasaran sangat ditentukan oleh banyak aspek, baik di luar maupun did lam perusahaan. Aspek yang di luar perusahaan (eksternal), biasanya kita bagi lagi dalam dua pengelompokan yaitu, Lingkungan Mikro dan Lingkungan Makro.
            Terima kasih penulis ucapkan kepada Dosen Manajemen Pemasaran,teman mahasiswa yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan motivasi membantu dalam pengembangan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih perlu ditingkatkan lagi mutunya. Oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak yang membangun sangat diharapkan.

Mataram , 27 Maret 2016


penulis                

















DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI 
BAB I PENDAHULUAN 
        I.            LATAR BELAKANG
     II.            RUMUSAN MASALAH
   III.            TUJUAN DAN MANFAAT

BAB II PEMBAHASAN
                    I.            PENGERTIAN LINGKUNGAN PEMASARAN
                 II.            LINGKUNGAN MIKRO
1.      Bagian Internal Perusahaan
2.      Pemasok
3.      Perantara Pemasaran
4.      Pelanggan
5.      Pesaing
6.      Public
               III.            LINGKUNGAN MAKRO
1.      Demokgrafis
2.      Perekonomian
3.      Lingkungan Alam
4.      Teknologi
5.      Politik
6.      Sosial Budaya
7.      Tren
              IV.            CONTOH PENERAPAN APLIKASI

BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN
I.                   LATAR BELAKANG
Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang di lakukan oleh organisasi dan bisnis dalam rangka mencapai tujuan yang telah dan akan ditetapkan. kegiatan pemasaran sangat luas mulai dari sebelum di lakukanya proses produksi yaitu riset pasar dalam upaya merumuskan perencanaan (planning) produk dengan mempelajari potensi-potensi yang dapat di eplorasi menjadi sebuah tujuan organisasi baik berupa keuntungan lembaga (profit) maupun manfaat sosial (benefit) untuk meningkatkan drajat hidup dan memenuhi kebutuhan dan keinginan (proses mengubah keinginan menjadi kebutuhan). hingga memasuki proses produksi dan penjualan (organizing dan actuating) sampai pada proses pelayanan purna jual (controling) untuk memastikan bahwa produk yang telah di ciptakan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pasar dan mengawasi standar produk dan jasa yang di tawarkan serta menganalisis dan mendeteksi peningkatan dan perubahan pola kegiatan pemasaran, kebutuhan dan keinginan untuk kemudian melakukan pengembangan produk dan jasa yang ditawarkan  dengan segala segmentasi dan klasifikasi pemasaran.
Berdasarkan uraian diatas dapat di pastikan bahwa pemasaran bukan hanya sekedar penjualan seperti ang berkembang di masyrakat, istilah pemasaran telah mengalami perluasan makna dalam kaitannya dengan edukasi management pemasaran, namun dalam masyrakat masih saja ada yang menyamakan istilah pemasara dengan penjualan. Padahal terlihat perbedaan yang mencolok Antara pelamasarn dengan penjualan dan pasar. Pemasaran ruang lingkupnya lebih luas (tidak terbantahkan) dan pemasaran adalah suatu kegiatan bukan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli.
Ruang lingkup pemasaran yang luas menyebabkan lingkungan pemasaran menjadi sangat luas sehingga di bedakan menjadi dua bentuk : Perbedaan berdasarkan luang lingkup; Makro dan mikro serta perbedaan berdasarkan lingkungan; Internal dan ekternal, meski perdebatan mengenai keduanya belum menemui kata sepakat yang akan di gunakan dalam istilah pemasaran namun keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu ; Sebagai pertimbangan dalam menentukan focus dan arah kegiatan management dan organisasi mengenai (1). Apa produk (barang dan jasa) yang akan di hasilan, (2). Bagaimana cara memasarkan dan saluran distribusi apa yang akan di pakai?, serta, (3). Apakah sudah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar (segementasi pasar) mengenai kulitas, standar produk dalan layanan penjulan, layanan purna jual?
Untuk mengetahui hal ini lebih jelas makanya dianalsis satu-per-satu lingkungan pemasaran.
II.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa saja Lingkungan mikro pemasaran?
2.      Apa saja Lingkungan makro pemasaran?
III.      TUJUAN
1.      Untuk mengetahui lingkungan mikro pemasaran?
2.      Untuk mengetahui lingkungan makro pemasaran?

BAB II PEMBAHASAN

I.                   PENGERTIAN LINGKUNGAN PEMASARAN
Lingkungan Pemasaran adalah lingkungan perusahaan yang terdiri dari pelaku dan kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil dengan pelanggan sasaran. Perusahaan harus terus melakukan pengamatan secara terus menerus dan beradaptasi dengan lingkungan yang bersifat kompleks dan terus berubah-ubah. Dengan mempelajari lingkungan, perusahaan dapat menyesuaikan strategi perusahaan untuk memenuhi tantangan dan peluang pasar yang baru
II.                LINGKUNGAN MIKRO
Elemen Lingkungan mikro memberikan pengaruh lansung pada aktivitas pemasaran kita. Coba lihat aspek yang mendekat dahulu yaitu,bagian-bagian dalam perusahaan. Lingkungan mikro terdiri dari para pelaku dalam lingkungan yang langsung berkaitan dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pasar yaitu (Kotler 1997 : 76):
Tujuan utama setiap perusahaan adalah melayani dan memuaskan seperangkat kebutuhan khusus dari sebuah pasar sasaran yang terpilih yang menguntungkan perusahaan itu. Untukmelaksanakan tugas ini, perusahaan menghubungi jumlah pemasok bahan mentah dan perantara pasar untuk menjangkau para pelanggan sasarannya. Mata rantai pemasok, perusahaan, pemasaran/para perantara; para pelanggan itu merupakan inti sistem pemasaran suatu perusahaan. Keberhasilan perusahaan akan dipengaruhi oleh dua kelompok tambahan yaitu: sejumlah pesaing dan kelompok masyarakat. Manajemen perusahaan harus mengamati dan merencanakan segala sesuatu yang berkenaan dengan para pelaku itu.Kita akan melukiskan peranan para pelaku in: dalam kasus Perusahaan Hershey Food, sebuah perusahaan kembang gula utama di A.S.Kita akan memperhatikan perusahaan itu dan para pemasok, perantara pemasaran, pesaing, dan masyarakat umum dengan urutan seperti yang disebut di atas.

1.      Bagian Internal Perusahaan
Kita bahas dengan singkat saja. Urusan oprasional pemasaran memang ditangani departemen pemasaran. Bagian yang lain, seperti bagian keuangan, produksi, SDM, harus mendukung usaha pemasaran ini. Jika pemasaran produk tidak berhasil, siapa yang menangung akibatnya? Semua Karyawan! Dan itu artinya, semua bagian-bagian lain tidak bisa bekerja. Jika kia sudah memahai filosofi ini, kita harus mengakui bahwa setiap bagian wajib saling mendukung pemasaran. Dalam sense tertentu, urusan pemasaran memang lebih penting.
Bayangkanlah untuk mendapatkan satu pesanan, mungkin bagian pemasaran melakukan pendekatan sangat lamadan dengan usaha yang sangat kuat. Ketika orderan itu sudah ada, teryata kita tidak bisa mengirimkannya hanya karena tida ada sinrkronisasi rencana produksi pada bagian produksi. Bagian produksi, justru melakukan overhaul mesin-mesinya. Aasanya “jika tidak dilakukan sekarang, mesin akan rusak”. Akibatnya oder yang tadi dirintis begitu sulit bisa melayang begitu saja.begitu juga bagian keuangan. Ketika iklan yang dirancang bagian pemasaran harus ditayangkan. Bagian pembelian, riset dan pengembangan, keuangan, produksi, semuanya harus saling mendukung.


2.      Pemasok
Pemasok mempunyai peranan tersendiri, ada kalanya kelangsungan hidupbagian pemasaran, bahkan perusahaan kita, tergantung dari pemasok misalnya sebuah perusahaan garmen yang sedang dibanjirin pesanan karena sedang musim laris (peak season). Pemasok memegang peranan penting dlam menjamin suksesnya pemasaran. Keterlambatan pasokan barang (misalnya bahan baku untuk produksi) akan memberikan dampak atas pemenuhan pesanan perusahaan.

3.      Perantara Pemasaran
Perantara perusahaan adalah perusahaan yang membantu kita untuk mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan barang-barang kepada pembeli akhir, misalnya reseller, perusahaan distribusi, agen-agen jasa pemasaran (perusahaan riset, biro, iklan, media, konsultan dan lain-lain), dan perantara jasa keuangan (bank, kredit, asuransi,dan lain-lain). Aspek ini terutama yang menyangkut distribusi barang.

4.      Pelanggan
Ini sebenarnya sudah tidak usah kita pertanyakan lagi Karen asudah pasti konsumen mempengaruhi kita. Bahkan, kita sudah sepakat tadi, bahwa konsumen bisa membuat peruasahaan sekarat, atau bangkrut.

5.      Pesaing
Dunia bisnis adalah dunia yang keras. Salah satunya membuat dunia ini penuh intrik adalah karena persaingan. Jika kita memasarkan sesuatu, dan sukses, jangan berharap kita melenggang dalam waktu lama. Seperti pribahasa “ada gula ada semut” , sangat lerevan membahas persaingan. Kesuksesan kita adalah gulanya, sedangkan semutnya adalah pesaing-pesaing. Mereka juga ingin merasakan kesuksesan. Lihat saja bila sebuah took sukses di satu lokasi, took yang lain akan segera menyusuldalam waktu yang tidak terlalu lama. Satu produk kita luncurkandan sukses di pasaran, kemudian perusahaan lain akan buat roduk yang sama. Oleh karena itu, pemasar selalu mengembangkan produknya, mencari terus apa yang bisa ditawarkan, membuat cara-carabaru dalam melayani pelanggan, menemukan pasar-pasar  yang baru. Hanya pemasar yang kreatif seperti inilah yang bisa survive, dalam jangka waktu yang lama.

6.      Publik
Publik adalah khalayak ramai secara umum. Ada public yang terkait dengan urutan keuangan, media massa, dan masyarakat sekitar pabrik, masyarakat yang menjadi sasaran kita.








III.             LINGKUNGAN MAKRO
Mari kita membahas apa yang disebut lingkungan makro. Longkungan makro adalah kekuatan-kekuatan (forces) yang mempengaruhi perusahaan secara tidak langsung. tempat di mana perusahaan harus memulai pencariannya atas peluang dan kemungkinan ancaman. Lingkungan ini terdiri semua pihak dan kekuatan yang mempengaruhi operasi dan prestasi perusahaan. Perusahaan perlu untuk memahami kecenderungan dan megatrend yang menandai lingkungan saat ini Biasanya, ia mempengruhilingkungan mikro terlebih dahulu. Dalam kelompok lingkungan makro ini ada faktor demografis, perekonomian, lingkungan alam, teknologi, politik, dan kekuatan budaya. Meskipun pengaruhnya sering kali tidak langsung, namun biasanya perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya sangat menentukan keputusan pemasaran dalam jangka panjang. Agar lebih mantap, kita akan membahasnya satu persatu.

1.      Demografis
Aspek ini merupakan segala sesuatu yang terkait dengan populasi manusia mulai dari soal jumlah, kepadatan, lokasi, usia dan kelompok usia, gender, ras, pekerjaan, dan berbagai ukuran lainnya. Berbagai gejala yang terjadi pada aspek demografis ini dapat dimanfaatkan pemasaran untuk dijadikan dasar dalam membuat strategi dan program pemasarannya.
Coba kita perhatikan beberapa data berikut, Indonesia saat ini merupakan Negara dengan penduduk urutan ke-4 terbesar di dunia, yaitu 220 juta jiwa. Dari jumlah ini penduduknya terkonsentrasi di perkotaan. Dalam kelompok usia ad pergeresran yang cukup mencolok. Dulu pada 1990-an, jumlah penduduk berusia tua (manula) ada sekitar 11,3 juta orang tahun 2003, umlah ini melonjak menjadi 18 juta orang. Karena para tua ingin memperhatikan kesehatan dan pertumbuhan anak-anaknya dan dengan program keluarga berencana (KB) dari pemerintah, kini pertumbuan penduduk tidak tinggi lagi. Dulu pertahunnya rata-rata 1,6% (1990-1995). Kini kurang dari 1,4% pertahun, (1996-2000). Ini semakin diperlambat dengan adanya kecenderungan penundaan waktu pernikahan oleh banyak wanita dewasa. Jumlah anggota keluarga pada umumnya dulu (1960-an). Hal ini dimaklumi karena semain banyak anak, biaya semakin besar, padahal peningkatan biaya pada banyak segi kehidupan kita juga tidak kalah besarnya. Oleh karena itu para orang tua sekarang penuh pertimbangan jika igin menambah jumlah anaknya. Satu hal lagi yaitu semakin banyak jumlah wanita dewasa yang kini bekerja sudah jauh lebih pula di bandikan dulu.
Lantas, apa kaitannya  informasi-informasi semacam ini dengan pemasaran? Bagi pemasar yang jeli, angka-angka statistik seperti diatas bisa mengambarkan berbagai peluang.
Jumlah pertumbuhan penduduk dapat di manfaatkan produsen susu bayi mulai dari menciptakan produk-produk baru, sampai dengan mencari daerah pemasaran, dan sebaainya. Banyaknya kelompok usia manula langsung ditanmgkap produsen susu manula. Kelompok usia ini merupakan kelompok yang harus berhati- hati dengan kondisi kesehatanya sehingga bertebaranlah kini produk-produk susu , misalnya osteoporosis, dan begitu pula produk-produk lain untuk menahan efek ketuaan (produk kulit agar lebih kencang produk rambut agar tidak memutih, dan sebagainya). Contoh-contoh ini menujukkan bagaimana pemasar memanfaatkan situasi demografis Indonesia.

Informasi kepadatan penduduk dengan anggita keluarga 2-3 orang anggota keluarga berusia di bawah tujuh tahun tentu merupakan hal yang menarik bagi mereka yang bergerak di usaha jasa pendidikan anak, jasa jemputan sekolah, atau jasa hobi.
Data tentang jenis pekerjaan seseorang dilokasi tertentumemberikan peluag paada berbagai produsen untuk mengembangkan produkya, begitu pula tentang jam kerjanya (mereka yang shift malam tentu sajapunya kebutuhan khusus). Pengelolaan jasa pendidikan seperti kursus yang menjanjikan seseorang mahir di bidang profesi tentu juga sangat membutuhkan informasi tentang pekerjaan yang sedang dibutuhkan.

2.      Perekonomian
Faktor ini memiliki pengaruh penting dalam pemasaran, seperti produk domestic bruto (PDB) sebuah Negara, yang pada akhirnya mempengaruhi penapatan masyarakat. Ingat tentang konsef permintaan? Di sini, pendapatann menjadi faktor kunci jika orang tidak mempunyai pendapatan yang cukup, ia tidak akan membeli daya beli. Dan itu artinya tidak aka nada yang akan membeli produk kita. Bayangkanlah sebuah produk asuransi. Ketika seorang konsumen memiliki pendapatan yang hanya cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-hari, maka sudah pasti produk asuransi tidak akan dibeli. Oleh karena itu, seorang pemasar perlu menyiasati berbagai indicator-indikator perekonomian seperti suku bunga, tentang tabungan, biaya hidup dan sebagainya.
                                    Dengan pemahaman yang kuat tentang aspek ini, kita bisa menyiasati berbagai peluang pemasaran, bahkan kala indicator-indikator perekonomian ini sedng mengalami penurunan (misalnya karena krisis perekonomian). Ketika perekonomian mengalami krisis, dan banyak orang yang tidak memiliki pekrjaan, penyelengaraaan kursus dan jasa pendidikan tertentu, mungkin justru kelebihan permintaan (karena mengajar keterampilan tertentu yang sedang dibutuhkan). Sebuah peluang di tengah kesempitan.
3.      Lingkungan Alam
 Lingkungan alam juga menjadi bagian penting, di sini  kita membahas soal dampak lingkungan, seperti masalah ozon, soal kebersihan lingkungan, pencemaran udara,dan seterusnya. Citra perusahaan dan produk, bisa terpengaruh oleh sikap dan perhatian kita pada lingkungan alam. Selain itu perhatian pemasar pada sumber daya alam, jug adapt terkait dengan jaminan pengadaan bahan baku. Perusahan-perusahan yang bahan bakunya berbasiskan komoditas (seperti hasil-hasil alam), perkembangan bahan baku s diperhatikan. Misalnya untuk perusahaan besi, atau velg (plat) mobil, tentu saja harus memperhatikan pasokan perusahaan tambang timah, atau tambang biji besi. Begitu pula produsen ban, yang perlu mempunyai wawasan terhadap perkembangan produksi perkebunan-perkebunan karet.
4.      Teknologi
Pemahaman terhadap pengaruh teknologi, baik  terhadap perilaku konsumen, maupun terhadap proses bisnis yang kita jalankan, sangat menentukan. Pad tahun 1990-an awl. Tidak banyak perusahaan penyeranta (pager) yang menduga akan mendapat tekanan dari perusahaan telpon selular. Begitu teknologi pesa singkat (SMS) merambah telpon selular, perusahaan pager mengalami kebangkrutan. Tahun 2004, sudah banyak pelaku bisnis perbankan melayani konsumennya dengan dukung jaringan internet, yaitu mobile banking. Apa pula kaitannya dengan internet dengan pola belanja konsumen? Contoh-contoh ini mengambarkan teknologi penting dalam menentukan pola perilaku konsumen, sekaligus juga member dukungan pada kemudahaan operasi perusahaan, seperti peningkatan pelayanan. Dengan teknologi, kita juga dapat mengembangkan produk-produk baru, dan merai peluang-peluang baru.

5.      Politik
Kondisi politik dapt memberikan pengaruh meski sering tidak begitu nyata dirasakan. Dengan kata lain, jika suasana perusahaan pengelolaan Negara tidak penuh gejolak, perusahaan bisa memasarkan produknya dengan aman. Bentuk-bentuk hukum, perundang-undangan, hingga badan-badan/instansi pemerintah lainnya yang mempengaruhi kelancaran organisasi merupakan aspek-aspek yang diperhatikan pemasar karena kurang lebih akan memberikan pengaruh pada aktivitas pemasaran. Undang-undang tentang tenaga kerja,, misalnya pasti member dampak atas kebijakan perusahaan dalam memberikan gaji, tunjangan atau pesangon.

6.      Sosial Budaya
Budaya, seperti yang ada di buku manajemen pemasaran, yang ditulis oleh Philip klotler, merupakan institusi dan kekuatan yang mempengaruhi nilai-nilai dasar masyaakat,presepsi,prefensi dan pelaku. Dengan demikian, pengaruh yang diberikannya pada kita sebagai pemasar sangat kuat dan luas. Pada prinsipnya ada nilai dua budaya yang menjadi perhatian kita, yaitu nilai inti (core values), dan secondary values. Nilai inti biasanya tidak terlalu banyak mengalami pergeseran. Atau, kalaupun berubah, biasanya membutuhkan waktu yang lama contohnya dalam masyarakat Indonesia, ada nilai inti tentang anggapanbahwa menikah itu penting. Nilai ini sulit berubah, lain dengan secondary values, yang relative lebih mudah berubah,. Misalnya, jika nilai inti adalah menikah itu penting, secondary values-nya menikah tidak harus di usia dini. Bagi para pemasar, secondary values inilah yang memiliki pengaruh yang lebih dasyat misalnya pengaruh yang di berikannya dalam membentuk gaya hidup. Kadang-kadang gaya hidup ada yang mendadak berubah. Bagi para pemasar penciumannya kuat, perubahan ini selalu diantisipasi. Bagi yanjg tidak, akan menghadapi tantangan persaingan yang kuat.
Ini ada sebuah contoh. Di daerah Sumatra Barat, usaha pariwisata tidak semarak,seperti misalnya di Bali padahal alamnya bisa di sejajarkan. Ini sngat erat dengan kebudayaan yang di anut, seperti misalnya penolakan terhadap minuman beralkohol, yang beberapa
 Beberapa hal yang menentukan sukses di bisni ini, sulit sekali pengadaannya. Adat-istiadat masyarakat masih sangat kuat menolaknya.
                        Pandangan-pandangan dala kehidupan sosial seperti contoh di atas membentuk kepercayaan, nilai, norma-norma individu (ingat konsep need and want?). Setiap orang mempunyai rumusan diri sendiri ketika ia melihat dan mengaitkan dirinya dengan orang lain disekitarnya, dalam masyarakat yang lebih luas. Bahkan, kehidupan sosialnya membentuk opininya tentang diri sendiri, misalnya ada orang yang merasa dirinya “suka perubahan”, “pencari kenikmatan”, “orang yang hidup sehat” dan lain-lain.
7.      Tren
Ini satu lagi yang dapat mempengaruhi secara tidak langsung, tetati dapat menentukan kelangsungan pemasaran perusahaan. Ada kecenderungan-kecenderungan yang harus “dibaca” oleh orang pemasaran. Untuk itu, cara melihat yang kreatif dibutuhkan di sini. Kecenderungan-kecenderungan baru adalah tren yang anda lihat dalam kehidupan sehari-hari

.
IV.              CONTOH APLIKASI PENERAPANNYA
Dari pemahaman di atas kita dapat mengambil contoh dari penerapan lingkungan pemasaran, jika kita simpulkan lingkungan pemasaran dengan dua kata yaitu “peluang” dan “ancaman”.  selain elemen internal perusahaan, elemen yang ada di lingkungan makro dan mikro, semuanya memberikan informasi kepada kita tentang peluang yang bisa kita raih. Kita raih demi keberlangsungan perusahaan. Akan tetapi, yang harus diperhatikan adalah tidak semua peluang untuk kita. Kita harus memilih, peluang-peluang yang benar-benar sesuai dengan diri kita. Analoginya sebagai berikut. Jika anda ingin melamar pekerjaan, anda akan melihat lowongan-lowongan yang ada di Koran sebagai peluang. Akan tetapi, tidak semua lowongan yang ada benar-benar untuk anda. Anda harus secara jujur melihat diri anda, dan menanyakan, “di mana kekuatan saya, apa pula kelemahan saya”. Dengan begitu anda bisa memilih peluang yang tepat untuk anda. Jika anda kuat dalam hal interpersonal skill, mampu memersuasi orang dengan baik, outgoing mungkin anda harus mengejar lowongan sebagai tenaga penjual. Akan tetapi, katakanlah di satu sisi anda merasa kurang nyaman dalam berkomunikasi, sulit memersuasi orang. Namun, di lain pihak, anda sangat kuat dalam analisis. Anda senang mengutak-atik, alat-alat statistic. Dengan demikian, mungkin anda lebih sesuai untuk staf riset, yang mampu bertahan di depan computer atau di perpustakaan
Sementara itu, acaman adalah hal-hal yang harus diantisipasi. Jika kita dapat mengeliminasinya, akan menjadi baik bagi kita. Akan tetapi, jika kita harus mengusahakan untuk meminimalkannya, aspek yang menjadi kelemahan harus kita kurangi atau jika perlu kita ganti menjadi kekuatan.
Dapat kita perjelas pula dengan dengan contoh-contoh ancaman dan peluang dari berbagai faktor sebagai berikut :
No
Situasi Lingkungan
Ancaman
Peluang
1
Pengunaan hand phone meningkat karena harga pesawatnya semakin murah.
Bagi pemilik wartel
Untuk membuka bisnis kartu
2
Peralatan vedio game semakinmurah dengan tawaran permainan yang semakin beragam
Bagi produsen buku-buku anak-anak.
Pemilik jasa rental CD video game.











BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Jadi lingkungan pemasaran sangat luas mencakup indikator mikro dan makro, artinya yang menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan bukan hanya aspek-aspek yang ada dalam management itu sendiri namun perlu di perhatikan dan bahkan sangat dominan juga factor-faktor/aspek di luar perusahaan menjadi pertimbangan dalam perusahaan, dunia bisnis dan management.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa begitu banyak yang harus di perhatikan dalam pemasaran setiap aspek dan setiap pihak terkait ini harus mendapatkan perhatiansepantasnya dari dari pemasar. Hal-hal ini selalu berubah, bergeser dan berkembang. Tentu saja, porsi perhatian untuk masing-masing pihak ini berbeda-beda.
























DAFTAR PUSTAKA
http://dendyraharjo.blogspot.co.id/2010/11/lingkungan-pemasaran-makro-mikro.html,  Kotler, Philip dan Gary Armstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran edisi 12 jilid 1. Jakarta:Erlangga. http://aminsinarjoeccomic.blogspot.com/2013/01/marketing-management-method-kompetition.html, Http://Aminsinarjoeccomic.Blogspot.Com/2013/01/Pengantar-Manajemen-Pemasaran-Model.Html, Amir M. Taufiq. Dinamika Pemasaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2005.