MANAJEMEN PEMASARAN
LINGKUNGAN PEMASARAN
KELOMPOK
I
NAMA :
ANDRIYANA SUFI
NI LUH SUKRAENI
WIDYA MAELANI
ARABIA
ABDUL HAFIS
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMM
MATARAM
KATA PENGANTAR
Puji
syukur ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah
ini dapat diselesaikan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Pemasaran. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan bagi kita semua. Penulis membuat makalah ini dari kumpulan buku,
dan internet sebagai pedoman membuat makalah.
Keberhasilan bagi pemasaran sangat
ditentukan oleh banyak aspek, baik di luar maupun did lam perusahaan. Aspek
yang di luar perusahaan (eksternal), biasanya kita bagi lagi dalam dua
pengelompokan yaitu, Lingkungan Mikro dan Lingkungan Makro.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dosen Manajemen Pemasaran,teman
mahasiswa yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan motivasi
membantu dalam pengembangan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih perlu ditingkatkan lagi mutunya. Oleh karena itu kritik dan saran dari
berbagai pihak yang membangun sangat diharapkan.
Mataram , 27 Maret 2016
penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
I.
LATAR
BELAKANG
II.
RUMUSAN
MASALAH
III.
TUJUAN
DAN MANFAAT
BAB II
PEMBAHASAN
I.
PENGERTIAN
LINGKUNGAN PEMASARAN
II.
LINGKUNGAN
MIKRO
1.
Bagian
Internal Perusahaan
2.
Pemasok
3.
Perantara
Pemasaran
4.
Pelanggan
5.
Pesaing
6.
Public
III.
LINGKUNGAN
MAKRO
1.
Demokgrafis
2.
Perekonomian
3.
Lingkungan
Alam
4.
Teknologi
5.
Politik
6.
Sosial
Budaya
7.
Tren
IV.
CONTOH
PENERAPAN APLIKASI
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
I.
LATAR
BELAKANG
Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang di lakukan oleh
organisasi dan bisnis dalam rangka mencapai tujuan yang telah dan akan
ditetapkan. kegiatan pemasaran sangat luas mulai dari sebelum di lakukanya
proses produksi yaitu riset pasar dalam upaya merumuskan perencanaan (planning)
produk dengan mempelajari potensi-potensi yang dapat di eplorasi menjadi sebuah
tujuan organisasi baik berupa keuntungan lembaga (profit) maupun manfaat sosial
(benefit) untuk meningkatkan drajat hidup dan memenuhi kebutuhan dan keinginan
(proses mengubah keinginan menjadi kebutuhan). hingga memasuki proses produksi
dan penjualan (organizing dan actuating) sampai pada proses pelayanan purna
jual (controling) untuk memastikan bahwa produk yang telah di ciptakan sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan pasar dan mengawasi standar produk dan jasa yang
di tawarkan serta menganalisis dan mendeteksi peningkatan dan perubahan pola
kegiatan pemasaran, kebutuhan dan keinginan untuk kemudian melakukan
pengembangan produk dan jasa yang ditawarkan dengan segala segmentasi dan
klasifikasi pemasaran.
Berdasarkan uraian diatas dapat di pastikan bahwa pemasaran
bukan hanya sekedar penjualan seperti ang berkembang di masyrakat, istilah
pemasaran telah mengalami perluasan makna dalam kaitannya dengan edukasi
management pemasaran, namun dalam masyrakat masih saja ada yang menyamakan
istilah pemasara dengan penjualan. Padahal terlihat perbedaan yang mencolok
Antara pelamasarn dengan penjualan dan pasar. Pemasaran ruang lingkupnya lebih
luas (tidak terbantahkan) dan pemasaran adalah suatu kegiatan bukan tempat
bertemunya antara penjual dan pembeli.
Ruang lingkup pemasaran yang luas menyebabkan lingkungan
pemasaran menjadi sangat luas sehingga di bedakan menjadi dua bentuk :
Perbedaan berdasarkan luang lingkup; Makro dan mikro serta perbedaan
berdasarkan lingkungan; Internal dan ekternal, meski perdebatan mengenai
keduanya belum menemui kata sepakat yang akan di gunakan dalam istilah
pemasaran namun keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu ; Sebagai pertimbangan
dalam menentukan focus dan arah kegiatan management dan organisasi mengenai
(1). Apa produk (barang dan jasa) yang akan di hasilan, (2). Bagaimana cara
memasarkan dan saluran distribusi apa yang akan di pakai?, serta, (3). Apakah
sudah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar (segementasi pasar) mengenai
kulitas, standar produk dalan layanan penjulan, layanan purna jual?
Untuk mengetahui hal ini lebih jelas makanya dianalsis
satu-per-satu lingkungan pemasaran.
II. RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
saja Lingkungan mikro pemasaran?
2. Apa
saja Lingkungan makro pemasaran?
III. TUJUAN
1. Untuk
mengetahui lingkungan mikro pemasaran?
2. Untuk
mengetahui lingkungan makro pemasaran?
BAB II PEMBAHASAN
I.
PENGERTIAN LINGKUNGAN PEMASARAN
Lingkungan Pemasaran adalah
lingkungan perusahaan yang
terdiri dari pelaku dan kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi
kemampuan manajemen pemasaran
untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil dengan pelanggan
sasaran. Perusahaan harus terus melakukan pengamatan secara terus menerus dan
beradaptasi dengan lingkungan yang bersifat kompleks dan terus berubah-ubah.
Dengan mempelajari lingkungan, perusahaan dapat menyesuaikan strategi
perusahaan untuk memenuhi tantangan dan peluang pasar yang baru
II.
LINGKUNGAN MIKRO
Elemen Lingkungan
mikro memberikan pengaruh lansung pada aktivitas pemasaran kita. Coba lihat
aspek yang mendekat dahulu yaitu,bagian-bagian dalam perusahaan. Lingkungan mikro terdiri dari para
pelaku dalam lingkungan yang langsung berkaitan dengan perusahaan yang
mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pasar yaitu (Kotler 1997 : 76):
Tujuan utama setiap perusahaan adalah
melayani dan memuaskan seperangkat kebutuhan khusus dari sebuah pasar sasaran
yang terpilih yang menguntungkan perusahaan itu. Untukmelaksanakan tugas ini,
perusahaan menghubungi jumlah pemasok bahan mentah dan perantara pasar untuk
menjangkau para pelanggan sasarannya. Mata rantai pemasok, perusahaan,
pemasaran/para perantara; para pelanggan itu merupakan inti sistem pemasaran
suatu perusahaan. Keberhasilan perusahaan akan dipengaruhi oleh dua kelompok
tambahan yaitu: sejumlah pesaing dan kelompok masyarakat. Manajemen perusahaan
harus mengamati dan merencanakan segala sesuatu yang berkenaan dengan para
pelaku itu.Kita akan melukiskan peranan para pelaku in: dalam kasus Perusahaan
Hershey Food, sebuah perusahaan kembang gula utama di A.S.Kita akan
memperhatikan perusahaan itu dan para pemasok, perantara pemasaran, pesaing,
dan masyarakat umum dengan urutan seperti yang disebut di atas.
1.
Bagian
Internal Perusahaan
Kita
bahas dengan singkat saja. Urusan oprasional pemasaran memang ditangani
departemen pemasaran. Bagian yang lain, seperti bagian keuangan, produksi, SDM,
harus mendukung usaha pemasaran ini. Jika pemasaran produk tidak berhasil,
siapa yang menangung akibatnya? Semua Karyawan! Dan itu artinya, semua
bagian-bagian lain tidak bisa bekerja. Jika kia sudah memahai filosofi ini,
kita harus mengakui bahwa setiap bagian wajib saling mendukung pemasaran. Dalam
sense tertentu, urusan pemasaran memang lebih penting.
Bayangkanlah
untuk mendapatkan satu pesanan, mungkin bagian pemasaran melakukan pendekatan
sangat lamadan dengan usaha yang sangat kuat. Ketika orderan itu sudah ada,
teryata kita tidak bisa mengirimkannya hanya karena tida ada sinrkronisasi
rencana produksi pada bagian produksi. Bagian produksi, justru melakukan
overhaul mesin-mesinya. Aasanya “jika tidak dilakukan sekarang, mesin akan
rusak”. Akibatnya oder yang tadi dirintis begitu sulit bisa melayang begitu
saja.begitu juga bagian keuangan. Ketika iklan yang dirancang bagian pemasaran
harus ditayangkan. Bagian pembelian, riset dan pengembangan, keuangan,
produksi, semuanya harus saling mendukung.
2.
Pemasok
Pemasok
mempunyai peranan tersendiri, ada kalanya kelangsungan hidupbagian pemasaran,
bahkan perusahaan kita, tergantung dari pemasok misalnya sebuah perusahaan
garmen yang sedang dibanjirin pesanan karena sedang musim laris (peak season).
Pemasok memegang peranan penting dlam menjamin suksesnya pemasaran.
Keterlambatan pasokan barang (misalnya bahan baku untuk produksi) akan
memberikan dampak atas pemenuhan pesanan perusahaan.
3.
Perantara
Pemasaran
Perantara
perusahaan adalah perusahaan yang membantu kita untuk mempromosikan, menjual,
dan mendistribusikan barang-barang kepada pembeli akhir, misalnya reseller,
perusahaan distribusi, agen-agen jasa pemasaran (perusahaan riset, biro, iklan,
media, konsultan dan lain-lain), dan perantara jasa keuangan (bank, kredit,
asuransi,dan lain-lain). Aspek ini terutama yang menyangkut distribusi barang.
4.
Pelanggan
Ini
sebenarnya sudah tidak usah kita pertanyakan lagi Karen asudah pasti konsumen
mempengaruhi kita. Bahkan, kita sudah sepakat tadi, bahwa konsumen bisa membuat
peruasahaan sekarat, atau bangkrut.
5.
Pesaing
Dunia
bisnis adalah dunia yang keras. Salah satunya membuat dunia ini penuh intrik
adalah karena persaingan. Jika kita memasarkan sesuatu, dan sukses, jangan
berharap kita melenggang dalam waktu lama. Seperti pribahasa “ada gula ada
semut” , sangat lerevan membahas persaingan. Kesuksesan kita adalah gulanya,
sedangkan semutnya adalah pesaing-pesaing. Mereka juga ingin merasakan
kesuksesan. Lihat saja bila sebuah took sukses di satu lokasi, took yang lain
akan segera menyusuldalam waktu yang tidak terlalu lama. Satu produk kita luncurkandan
sukses di pasaran, kemudian perusahaan lain akan buat roduk yang sama. Oleh
karena itu, pemasar selalu mengembangkan produknya, mencari terus apa yang bisa
ditawarkan, membuat cara-carabaru dalam melayani pelanggan, menemukan
pasar-pasar yang baru. Hanya pemasar
yang kreatif seperti inilah yang bisa survive, dalam jangka waktu yang lama.
6.
Publik
Publik
adalah khalayak ramai secara umum. Ada public yang terkait dengan urutan
keuangan, media massa, dan masyarakat sekitar pabrik, masyarakat yang menjadi
sasaran kita.
III.
LINGKUNGAN MAKRO
Mari
kita membahas apa yang disebut lingkungan makro. Longkungan makro adalah
kekuatan-kekuatan (forces) yang mempengaruhi perusahaan secara tidak langsung.
tempat di mana perusahaan harus memulai pencariannya atas peluang dan
kemungkinan ancaman. Lingkungan ini terdiri semua pihak dan kekuatan yang
mempengaruhi operasi dan prestasi perusahaan. Perusahaan perlu untuk memahami
kecenderungan dan megatrend yang menandai lingkungan saat ini Biasanya, ia
mempengruhilingkungan mikro terlebih dahulu. Dalam kelompok lingkungan makro
ini ada faktor demografis, perekonomian, lingkungan alam, teknologi, politik,
dan kekuatan budaya. Meskipun pengaruhnya sering kali tidak langsung, namun
biasanya perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya sangat menentukan
keputusan pemasaran dalam jangka panjang. Agar lebih mantap, kita akan
membahasnya satu persatu.
1.
Demografis
Aspek
ini merupakan segala sesuatu yang terkait dengan populasi manusia mulai dari
soal jumlah, kepadatan, lokasi, usia dan kelompok usia, gender, ras, pekerjaan,
dan berbagai ukuran lainnya. Berbagai gejala yang terjadi pada aspek demografis
ini dapat dimanfaatkan pemasaran untuk dijadikan dasar dalam membuat strategi
dan program pemasarannya.
Coba
kita perhatikan beberapa data berikut, Indonesia saat ini merupakan Negara dengan
penduduk urutan ke-4 terbesar di dunia, yaitu 220 juta jiwa. Dari jumlah ini
penduduknya terkonsentrasi di perkotaan. Dalam kelompok usia ad pergeresran
yang cukup mencolok. Dulu pada 1990-an, jumlah penduduk berusia tua (manula)
ada sekitar 11,3 juta orang tahun 2003, umlah ini melonjak menjadi 18 juta
orang. Karena para tua ingin memperhatikan kesehatan dan pertumbuhan anak-anaknya
dan dengan program keluarga berencana (KB) dari pemerintah, kini pertumbuan
penduduk tidak tinggi lagi. Dulu pertahunnya rata-rata 1,6% (1990-1995). Kini
kurang dari 1,4% pertahun, (1996-2000). Ini semakin diperlambat dengan adanya
kecenderungan penundaan waktu pernikahan oleh banyak wanita dewasa. Jumlah
anggota keluarga pada umumnya dulu (1960-an). Hal ini dimaklumi karena semain
banyak anak, biaya semakin besar, padahal peningkatan biaya pada banyak segi
kehidupan kita juga tidak kalah besarnya. Oleh karena itu para orang tua
sekarang penuh pertimbangan jika igin menambah jumlah anaknya. Satu hal lagi
yaitu semakin banyak jumlah wanita dewasa yang kini bekerja sudah jauh lebih
pula di bandikan dulu.
Lantas,
apa kaitannya informasi-informasi
semacam ini dengan pemasaran? Bagi pemasar yang jeli, angka-angka statistik
seperti diatas bisa mengambarkan berbagai peluang.
Jumlah
pertumbuhan penduduk dapat di manfaatkan produsen susu bayi mulai dari
menciptakan produk-produk baru, sampai dengan mencari daerah pemasaran, dan
sebaainya. Banyaknya kelompok usia manula langsung ditanmgkap produsen susu
manula. Kelompok usia ini merupakan kelompok yang harus berhati- hati dengan
kondisi kesehatanya sehingga bertebaranlah kini produk-produk susu , misalnya
osteoporosis, dan begitu pula produk-produk lain untuk menahan efek ketuaan
(produk kulit agar lebih kencang produk rambut agar tidak memutih, dan
sebagainya). Contoh-contoh ini menujukkan bagaimana pemasar memanfaatkan
situasi demografis Indonesia.
Informasi
kepadatan penduduk dengan anggita keluarga 2-3 orang anggota keluarga berusia
di bawah tujuh tahun tentu merupakan hal yang menarik bagi mereka yang bergerak
di usaha jasa pendidikan anak, jasa jemputan sekolah, atau jasa hobi.
Data
tentang jenis pekerjaan seseorang dilokasi tertentumemberikan peluag paada
berbagai produsen untuk mengembangkan produkya, begitu pula tentang jam
kerjanya (mereka yang shift malam tentu sajapunya kebutuhan khusus).
Pengelolaan jasa pendidikan seperti kursus yang menjanjikan seseorang mahir di
bidang profesi tentu juga sangat membutuhkan informasi tentang pekerjaan yang
sedang dibutuhkan.
2.
Perekonomian
Faktor
ini memiliki pengaruh penting dalam pemasaran, seperti produk domestic bruto
(PDB) sebuah Negara, yang pada akhirnya mempengaruhi penapatan masyarakat.
Ingat tentang konsef permintaan? Di sini, pendapatann menjadi faktor kunci jika
orang tidak mempunyai pendapatan yang cukup, ia tidak akan membeli daya beli.
Dan itu artinya tidak aka nada yang akan membeli produk kita. Bayangkanlah
sebuah produk asuransi. Ketika seorang konsumen memiliki pendapatan yang hanya
cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-hari, maka sudah pasti produk asuransi
tidak akan dibeli. Oleh karena itu, seorang pemasar perlu menyiasati berbagai
indicator-indikator perekonomian seperti suku bunga, tentang tabungan, biaya
hidup dan sebagainya.
Dengan
pemahaman yang kuat tentang aspek ini, kita bisa menyiasati berbagai peluang
pemasaran, bahkan kala indicator-indikator perekonomian ini sedng mengalami
penurunan (misalnya karena krisis perekonomian). Ketika perekonomian mengalami
krisis, dan banyak orang yang tidak memiliki pekrjaan, penyelengaraaan kursus
dan jasa pendidikan tertentu, mungkin justru kelebihan permintaan (karena
mengajar keterampilan tertentu yang sedang dibutuhkan). Sebuah peluang di
tengah kesempitan.
3.
Lingkungan
Alam
Lingkungan alam juga menjadi bagian penting,
di sini kita membahas soal dampak
lingkungan, seperti masalah ozon, soal kebersihan lingkungan, pencemaran
udara,dan seterusnya. Citra perusahaan dan produk, bisa terpengaruh oleh sikap
dan perhatian kita pada lingkungan alam. Selain itu perhatian pemasar pada
sumber daya alam, jug adapt terkait dengan jaminan pengadaan bahan baku.
Perusahan-perusahan yang bahan bakunya berbasiskan komoditas (seperti
hasil-hasil alam), perkembangan bahan baku s diperhatikan. Misalnya untuk
perusahaan besi, atau velg (plat) mobil, tentu saja harus memperhatikan pasokan
perusahaan tambang timah, atau tambang biji besi. Begitu pula produsen ban,
yang perlu mempunyai wawasan terhadap perkembangan produksi
perkebunan-perkebunan karet.
4.
Teknologi
Pemahaman
terhadap pengaruh teknologi, baik
terhadap perilaku konsumen, maupun terhadap proses bisnis yang kita
jalankan, sangat menentukan. Pad tahun 1990-an awl. Tidak banyak perusahaan
penyeranta (pager) yang menduga akan mendapat tekanan dari perusahaan telpon
selular. Begitu teknologi pesa singkat (SMS) merambah telpon selular,
perusahaan pager mengalami kebangkrutan. Tahun 2004, sudah banyak pelaku bisnis
perbankan melayani konsumennya dengan dukung jaringan internet, yaitu mobile
banking. Apa pula kaitannya dengan internet dengan pola belanja konsumen?
Contoh-contoh ini mengambarkan teknologi penting dalam menentukan pola perilaku
konsumen, sekaligus juga member dukungan pada kemudahaan operasi perusahaan,
seperti peningkatan pelayanan. Dengan teknologi, kita juga dapat mengembangkan
produk-produk baru, dan merai peluang-peluang baru.
5.
Politik
Kondisi
politik dapt memberikan pengaruh meski sering tidak begitu nyata dirasakan.
Dengan kata lain, jika suasana perusahaan pengelolaan Negara tidak penuh
gejolak, perusahaan bisa memasarkan produknya dengan aman. Bentuk-bentuk hukum,
perundang-undangan, hingga badan-badan/instansi pemerintah lainnya yang
mempengaruhi kelancaran organisasi merupakan aspek-aspek yang diperhatikan
pemasar karena kurang lebih akan memberikan pengaruh pada aktivitas pemasaran.
Undang-undang tentang tenaga kerja,, misalnya pasti member dampak atas
kebijakan perusahaan dalam memberikan gaji, tunjangan atau pesangon.
6.
Sosial
Budaya
Budaya,
seperti yang ada di buku manajemen pemasaran, yang ditulis oleh Philip klotler,
merupakan institusi dan kekuatan yang mempengaruhi nilai-nilai dasar
masyaakat,presepsi,prefensi dan pelaku. Dengan demikian, pengaruh yang
diberikannya pada kita sebagai pemasar sangat kuat dan luas. Pada prinsipnya
ada nilai dua budaya yang menjadi perhatian kita, yaitu nilai inti (core
values), dan secondary values. Nilai inti biasanya tidak terlalu banyak
mengalami pergeseran. Atau, kalaupun berubah, biasanya membutuhkan waktu yang
lama contohnya dalam masyarakat Indonesia, ada nilai inti tentang anggapanbahwa
menikah itu penting. Nilai ini sulit berubah, lain dengan secondary values,
yang relative lebih mudah berubah,. Misalnya, jika nilai inti adalah menikah
itu penting, secondary values-nya menikah tidak harus di usia dini. Bagi para
pemasar, secondary values inilah yang memiliki pengaruh yang lebih dasyat
misalnya pengaruh yang di berikannya dalam membentuk gaya hidup. Kadang-kadang
gaya hidup ada yang mendadak berubah. Bagi para pemasar penciumannya kuat,
perubahan ini selalu diantisipasi. Bagi yanjg tidak, akan menghadapi tantangan
persaingan yang kuat.
Ini
ada sebuah contoh. Di daerah Sumatra Barat, usaha pariwisata tidak
semarak,seperti misalnya di Bali padahal alamnya bisa di sejajarkan. Ini sngat
erat dengan kebudayaan yang di anut, seperti misalnya penolakan terhadap
minuman beralkohol, yang beberapa
Beberapa hal yang menentukan sukses di bisni
ini, sulit sekali pengadaannya. Adat-istiadat masyarakat masih sangat kuat
menolaknya.
Pandangan-pandangan dala
kehidupan sosial seperti contoh di atas membentuk kepercayaan, nilai,
norma-norma individu (ingat konsep need and want?). Setiap orang mempunyai
rumusan diri sendiri ketika ia melihat dan mengaitkan dirinya dengan orang lain
disekitarnya, dalam masyarakat yang lebih luas. Bahkan, kehidupan sosialnya
membentuk opininya tentang diri sendiri, misalnya ada orang yang merasa dirinya
“suka perubahan”, “pencari kenikmatan”, “orang yang hidup sehat” dan lain-lain.
7.
Tren
Ini
satu lagi yang dapat mempengaruhi secara tidak langsung, tetati dapat
menentukan kelangsungan pemasaran perusahaan. Ada kecenderungan-kecenderungan
yang harus “dibaca” oleh orang pemasaran. Untuk itu, cara melihat yang kreatif
dibutuhkan di sini. Kecenderungan-kecenderungan baru adalah tren yang anda
lihat dalam kehidupan sehari-hari
.
IV.
CONTOH APLIKASI PENERAPANNYA
Dari pemahaman di atas kita dapat
mengambil contoh dari penerapan lingkungan pemasaran, jika kita simpulkan
lingkungan pemasaran dengan dua kata yaitu “peluang” dan “ancaman”. selain elemen internal perusahaan, elemen
yang ada di lingkungan makro dan mikro, semuanya memberikan informasi kepada
kita tentang peluang yang bisa kita raih. Kita raih demi keberlangsungan
perusahaan. Akan tetapi, yang harus diperhatikan adalah tidak semua peluang
untuk kita. Kita harus memilih, peluang-peluang yang benar-benar sesuai dengan diri
kita. Analoginya sebagai berikut. Jika anda ingin melamar pekerjaan, anda akan
melihat lowongan-lowongan yang ada di Koran sebagai peluang. Akan tetapi, tidak
semua lowongan yang ada benar-benar untuk anda. Anda harus secara jujur melihat
diri anda, dan menanyakan, “di mana kekuatan saya, apa pula kelemahan saya”.
Dengan begitu anda bisa memilih peluang yang tepat untuk anda. Jika anda kuat
dalam hal interpersonal skill, mampu memersuasi orang dengan baik, outgoing
mungkin anda harus mengejar lowongan sebagai tenaga penjual. Akan tetapi,
katakanlah di satu sisi anda merasa kurang nyaman dalam berkomunikasi, sulit
memersuasi orang. Namun, di lain pihak, anda sangat kuat dalam analisis. Anda
senang mengutak-atik, alat-alat statistic. Dengan demikian, mungkin anda lebih
sesuai untuk staf riset, yang mampu bertahan di depan computer atau di
perpustakaan
Sementara itu, acaman adalah
hal-hal yang harus diantisipasi. Jika kita dapat mengeliminasinya, akan menjadi
baik bagi kita. Akan tetapi, jika kita harus mengusahakan untuk
meminimalkannya, aspek yang menjadi kelemahan harus kita kurangi atau jika
perlu kita ganti menjadi kekuatan.
Dapat kita perjelas pula dengan
dengan contoh-contoh ancaman dan peluang dari berbagai faktor sebagai berikut :
No
|
Situasi Lingkungan
|
Ancaman
|
Peluang
|
1
|
Pengunaan
hand phone meningkat karena harga pesawatnya semakin murah.
|
Bagi
pemilik wartel
|
Untuk
membuka bisnis kartu
|
2
|
Peralatan vedio
game semakinmurah dengan tawaran permainan yang semakin beragam
|
Bagi produsen buku-buku
anak-anak.
|
Pemilik jasa
rental CD video game.
|
BAB
III PENUTUP
KESIMPULAN
Jadi lingkungan pemasaran sangat luas mencakup indikator
mikro dan makro, artinya yang menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan
bukan hanya aspek-aspek
yang ada dalam management itu sendiri namun perlu di perhatikan dan bahkan
sangat dominan juga factor-faktor/aspek di luar perusahaan menjadi pertimbangan
dalam perusahaan, dunia bisnis dan management.
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa begitu banyak yang harus di perhatikan
dalam pemasaran setiap aspek dan setiap pihak terkait ini harus mendapatkan
perhatiansepantasnya dari dari pemasar. Hal-hal ini selalu berubah, bergeser
dan berkembang. Tentu saja, porsi perhatian untuk masing-masing pihak ini
berbeda-beda.
DAFTAR
PUSTAKA
http://dendyraharjo.blogspot.co.id/2010/11/lingkungan-pemasaran-makro-mikro.html, Kotler, Philip dan Gary
Armstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran edisi 12 jilid 1.
Jakarta:Erlangga. http://aminsinarjoeccomic.blogspot.com/2013/01/marketing-management-method-kompetition.html, Http://Aminsinarjoeccomic.Blogspot.Com/2013/01/Pengantar-Manajemen-Pemasaran-Model.Html, Amir M.
Taufiq. Dinamika Pemasaran. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada,2005.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar